Friday, February 22, 2013

Bulan Ketiga: Berjam-Jam untuk Lima Menit

Hi there!

Akhirnya seperempat masa internship sudah dilalui: bulan ketiga men! Hahaha.. Mau dibilang ga terasa ya terasa juga sih. Gue enjoy banget menjalani internship ini, cuma kadang-kadang rindu rumah udah pasti kan ya. Huhuhu..

Bulan ini gue lumayan banyak berpergian, hunting pantai-pantai bagus. So far gue udah ke pantai Kolo, pantai Rontu, dan pantai Wera. They're gorgeous, especially pantai Rontu! But that's not what I want to write about.

Pantai-pantai yang gue sebutkan di atas itu letaknya jauh dari kota (tempat gue kerja sekarang). Sekitar 2 jam perjalanan dengan mobil (I know, kalo di Jakarta emang ga berasa, tapi di daerah sepi macam Bima ini, 2 jam itu jauhhhh banget!). Jalanan yang dilalui juga jauh dari mulus dan lurus. Intinya penuh perjuangan deh. Buat orang-orang yang ga biasa, perjalanan ini bisa jadi tantangan tersendiri, karena harus mendaki gunung lewati lembah, dan bisa end up mual-muntah karena motion sickness. Gue yang jarang mabok darat aja mual di perjalanan ke pantai-pantai itu.

Nah, dalam kemualan dan kebetean gue karena ga nyampe-nyampe itulah tiba-tiba gue teringat pasien-pasien di rumah sakit. Mereka datang dari tempat-tempat yang jauh ini, bahkan lebih jauh, hanya untuk berobat ke rumah sakit tempat gue kerja di kota. Apa rasanya ya lo lagi sakit, harus ditambah mual dan bete karena perjalanan jauh, cuma untuk ditengok selama 5 menit oleh dokter?

Gue jadi tersentil sendiri. Ga jarang gue melakukan anamnesis dan PF seadanya ke pasien. Apalagi kalau pasiennya udah urutan 20 ke atas, udah mulai keder dan ga fokus. Ditambah perawat yang mulai memburu-buru kalau jam sudah mendekati waktu tutup poli, semua jadi serba kilat. Ga ada lagi cerita mau kasih tata laksana holistik dan komprehensif. Big fat guilty feeling strikes my heart.

Saat gue cerita ke temen gue soal guilty feeling ini, temen gue yang lagi dinas di IGD juga menimpali: "Apalagi gue, Ni. Rasanya ga enak banget kalo ternyata pasiennya dateng ke IGD malem-malem dari jauh dan ternyata ga harus dirawat inap. Jadi harus pulang malam itu juga."

Ternyata ga sampai di situ aja ceritanya. Dua minggu terakhir ini, alat Rontgen di rumah sakit rusak dan reagen di laboratorium pun habis. Alhasil, pasien Jamkesmas maupun Askes harus tetap mengeluarkan uang untuk pemeriksaan radiologi dan laboratorium di luar rumah sakit. Apa yang lo rasakan saat lo menangani pasien anak DBD (demam berdarah dengue) yang seharusnya dicek trombositnya tiap hari, tapi orang tuanya ga mampu bayar pemeriksaan laboratorium yang harusnya gratis? Gue yakin ga cuma gue yang mengalami hal ini. Teman-teman yang sudah atau sedang menjalani internship pasti pernah mengalami situasi yang sama.

Since then I commit to take more time to listen and talk to my patients. Apapun yang bisa gue usahakan untuk mereka, walaupun hanya hal-hal kecil seperti ngajarin cara bikin F-75 atau bahkan cara membersihkan telinga yang benar. Capek dan jenuh itu manusiawi sekali, tapi seenggaknya lo udah berusaha maksimal! Remember, it's not always about curing your patients, it's about giving your 100% for your patients.

This is a reminder for me and all of my colleagues out there. Good luck friends! :)

Thursday, February 7, 2013

A Note To Myself


People have the tendency to be unsatisfactory;
Striving for a higher position at work, 
Dreaming of a fancier car,
Complaining for a bigger room, 
Craving for a slimmer body,
Seeking for a perfect partner, 
Expecting more in a relationship.

Know why? You use other's standard of happiness.
One thing you should learn: don't compare yourself with other's situation, you never know what's going on behind the scene.

That higher position may come along with more contenders to defeat, 
That fancier car may come along with pricey maintenance cost,
That bigger room may come along with deeper silence,
That slimmer body may not come with a good lab result,
That perfect partner may come with psychiatric issues, 
And the relationship that you expect to go further may go oppositely.

Life doesn't always go the way you want it to be. Just be grateful for what you are and what you have now. This, you have to digest.