Monday, June 26, 2017

My First Year of Breastfeeding

Hari ini tepat 1 tahun 2 minggu saya memberikan ASI eksklusif untuk Nixon. Kalau bahasa kekiniannya, Nixon sudah lulus S2 ASIX. Bukan bermaksud menyombong, tapi saya bersyukur sekali diberi kemampuan oleh Tuhan untuk memberi ASI kepada anak saya. Enggak sedikit ibu yang menyerah di tengah perjalanan memberi ASI untuk anaknya, terutama ibu pekerja. Nah, jadi saya mau sharing sedikit bagaimana saya dapat bertahan saat ini untuk memberi ASI untuk Nixon.

1. Tabungan
Pertama kali saya memompa ASI adalah 5 hari pasca melahirkan. Payudara saya bengkak dan nyeri. Sahabat sayalah yang mengajarkan cara memompa ASI yang benar. Sejak saat itu mulailah saya menabung ASIP. Selama cuti melahirkan, saya mengumpulkan cukup banyak ASIP tabungan. Ketika saya menyusui Nixon dengan payudara kanan, maka saya juga memompa payudara kiri, begitu pula sebaliknya. Sehari sebelum saya bekerja, ada sekitar 30 botol ASIP dan 60-an kantong ASIP di dalam freezer.

Mitos: Punya tabungan ASIP se-freezer adalah kunci untuk kesuksesan ASI eksklusif.
Fakta: Setelah saya melakukan riset kecil-kecilan dan membuka buku pelajaran saya dulu, ASI itu unik, karena komposisinya yang berubah setiap saat, sesuai dengan kebutuhan bayi. Misal pada bulan-bulan awal, ASI lebih banyak mengandung protein untuk meningkatkan berat badan bayi, maka pada bulan berikutnya jumlah lemak yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak. Jadi, sebaiknya jarak antara usia ASIP dan usia bayi enggak terlalu jauh, agar nutrisi yang diberikan pada bayi sesuai dengan kebutuhan di usianya.

Berbekal dari hasil riset, tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk memberi ASIP segar untuk Nixon setiap hari. Jadi, Nixon hampir enggak pernah minum ASIP yang sudah dibekukan (kecuali ketika saya sakit). Nixon minum ASIP yang saya bawa dari kantor sehari/ 2 hari sebelumnya dan hanya disimpan di chiller kulkas. Jadi kemana perginya 30 botol ASIP + 60 kantong ASIP? Some went to the babies who really need it, some went to waste.

2. While Me and My Baby Were Separated
Me:
Saya kembali bekerja tepat setelah cuti melahirkan saya habis, yaitu ketika Nixon berusia 2 bulan 3 minggu. Pertama kali saya memompa ASI di kantor, saya memerlukan waktu 50 menit hingga 1 jam untuk 1 sesi memompa. Berarti hampir 3 jam dari 9 jam waktu kerja saya dihabiskan untuk memompa *salim sama bos* Ternyata waktu saya banyak habis untuk merakit pompa dan mempersiapkannya (cuci, steril, dsb). Setelah membaca info dari Mom Eliz (Instagram: elizabeth.zenifer), akhirnya 1 sesi memompa dapat selesai dalam 30 menit. Triknya, saya enggak melepas lagi rakitan pompa kecuali corongnya. Corong pompa cukup saya simpan dalam plastik ziplock dan masukkan ke dalam kulkas hingga sesi memompa berikutnya. Ringkes banget!
Nah karena jam kerja saya berubah-ubah setiap harinya (saya kerja shift), maka waktu memompa pun berubah-ubah. Biasanya saya memompa 3 kali selama bekerja, yaitu sebelum mulai kerja, saat istirahat makan siang, dan sebelum pulang. Dengan cara ini saya dapat membawa pulang kira-kira sekitar 450-550 ml ASIP setiap hari.

My Baby:
Sebulan sebelum saya bekerja, Nixon sudah saya latih untuk minum ASIP menggunakan botol. Cukup drama sih, karena Nixon enggak langsung mau pakai botol. Setelah sekitar 10 kali mencoba, akhirnya Nixon mahir minum dengan botol. Ketika saya mulai kerja, kapasitas minum Nixon sudah 120 ml. Selama saya tinggal kerja, karena Nixon belum mulai makan MPASI, Nixon bisa minum sebanyak 5 kali. Artinya, selama saya tinggal kerja (kurang lebih 12 jam termasuk perjalanan pergi dan pulang dari tempat kerja), Nixon menghabiskan sekitar 600 ml ASIP.

Secara perhitungan, ASIP yang saya bawa dari kantor masih defisit. Makanya saya menambah 1 lagi sesi memompa di rumah. Ini saya lakukan hingga Nixon berusia 6 bulan, karena setelah 6 bulan, Nixon sudah mulai MPASI dan kebutuhan ASI-nya "sedikit" berkurang. Oya, karena saya pemalas dalam hal pompa memompa, saya mengusahakan sekali untuk tidak memompa lebih dari 4 kali sehari. Jadi, saya pulang kerja tepat waktu (TENG-GO!) dan go straight home. Enggak ada lagi acara haha-hihi setelah kerja, mampir sana sini, well bisa dibilang kehidupan sosial agak dikorbankan *hiks*. Soalnya, makin lama saya terpisah dengan anak saya, maka makin banyak ASIP yang dia minum dan makin banyak hutang ASI saya, ujung-ujungnya saya harus makin sering pumping deh. Jadi ya, selama setahun ini, saya enggak mau terpisah dari anak saya kecuali ketika kerja atau acara penting (misalnya pertemuan Persit di kantor suami).

3. Things I Can't Go Without
My Breastpump
Saya punya 2 jenis pompa, manual dan elektrik. Pompa manual saya bermerk Pigeon, lungsuran dari kakak sepupu saya. Selama saya cuti melahirkan, inilah pompa yang saya gunakan, karena pompanya ringkes sekali. Pompa listrik saya bermerk Medela Swing, pemberian dari teman saya. Ini pompa yang saya pakai ketika mulai bekerja hingga saat ini.

Cooler Bag + Ice Pack
Sahabatnya pompa ya tas pendingin, untuk membawa perlengkapan memompa dan membawa ASIP. Saya menggunakan tas pendingin Okiedog dengan 2 buah ice pack. Menurut  saya semua merk tas pendingin sama saja kok, enggak ada yang lebih superior. Yang penting kompartemennya cukup besar untuk memuat pompa + ice pack + botol ASIP.

Tumbler + Snack
Namanya ibu menyusui, pasti sering haus dan lapar. Oleh karena itu, saya tidak pernah lupa membawa botol minum dan cemilan. Selama di tempat kerja biasanya saya menghabiskan sekitar 2,5 L air putih, belum termasuk minum selama di rumah dan minuman rekreasi seperti susu, teh, dsb. Cemilan yang biasa saya bawa roti-rotian, buah-buahan, es kacang, regal, atau malkist.

Nursing Apron
Sebenarnya apron enggak esensial banget sih, tapi karena dulu waktu hamil saya terlalu terobsesi sama apron lucu, jadilah saya punya 2 apron. Awal-awal memompa di kantor, saya masih rajin pakai apron. Lama-kelamaan, apron pun terhempas...hahaha...segalanya demi efektivitas waktu!

Supplements
Ini juga sama seperti apron, enggak esensial. Saya minum Suplemen jika saya merasa makanan saya hari itu kurang bergizi (contoh: nasi goreng). Saya minum Blackmores for Pregnancy and Breastfeeding, suplemen yang sudah saya minum sejak hamil. Suplemen ini fungsinya bukan untuk meningkatkan jumlah ASI ya (remember, supply by demand). Suplemen ini memastikan bahwa kebutuh mikronutrien saya dan Nixon terpenuhi. Kalau kita makannya udah sehat dan variatif, ya enggak perlu suplemen ya.

Kira-kira begitulah perjalanan saya dalam 1 tahun meng-ASI-hi Nixon. Apa saya akan melanjutkan perjalanan ini? Definitely yes. Tadinya saya mau menyerah dan berpikir untuk mulai memberi susu formula untuk Nixon. Tapi DSA enggak menyarankannya dan dari hasil browsing sana-sini, sedikit sekali kandungan susu  formula yang dapat dicerna usus bayi. Belum lagi efek sampingnya yang belum diketahui. Bukan berarti saya anti susu formula sih, tapi kalau saya masih dimampukan untuk memberi yang terbaik untuk anak saya, pasti saya akan memperjuangkannya. Ibu pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya bukan? :)