Yayaya... Hampir empat bulan sudah berlalu dari pernikahan saya dan saya baru menulis ceritanya hari ini! Hahahaha procrastinator sejati!
Satu hari sebelum pernikahan saya, saya putuskan untuk mengambil cuti untuk menenangkan diri di rumah. Saya menonton TV, masker muka, scrubbing, suntik vitamin B kompleks dan memasang cat kuku. Untuk pilihan warna cat kuku, saya memilih warna merah dengan aksen french manicure warna emas. Sederhana. Saya pun memilih menggunakan kuku sendiri karena takut kuku saya tiba-tiba lepas saat menyalami orang banyak.
Findry sang tukang kuku (@paintitnails) tiba di rumah jam 7 malam, di mana saya dan mama udah cranky berat karena kami mau tidur cantik (akhirnya enggak tidur juga, sih...) Kuku mama langsung dikerjain dalam waktu 1 jam, sementara kuku saya dikerjakan dalam 1,5 jam. Alhasil kami baru masuk kamar masing-masing jam 9.30 malam. Sang pandongani, aka Lia, sahabat saya sejak sekolah minggu, sudah stand by di rumah sejak jam 6 sore. Ya, saya sudah mewanti-wanti dari jauh hari, Lia harus tidur sama saya semalam sebelum hari pernikahan.
Di kamar, bukannya langsung tidur, saya malah ngobrol kesana kemari dengan Lia. Sambil menyusun pakaian untuk dibawa sepulang pesta (iya, saya enggka pulang ke rumah lagi setelah pesta...hiks) dan untuk bulan madu. Ohlala...segala macam lingerie kami bahas...hahaha... lalu setelah itu kami tidur. NAAAH! Selesai packing instead of tidur saya malah memasangkan cat kuku untuk Lia. Iya, baru dengar kan, pengantin yang memasangkan cat kuku untuk Pandongani?
Alhasil segala kerecokan kami diakhiri pukul 00.30 pagi, kami berdua tidur lelap sampai... Jam 3 pagi saya dibangunkan oleh mbak di rumah! Sambil mengetuk pintu dia berseru, "Non, periasnya sudah sampai." Huaooo...tiba juga harinya, 28 Agustus 2015!!!
Harapan saya dulu bisa bangun dengan cantik, berdoa, lalu melenggang manis ke kamar mandi sebelum disulap jadi barbie. Realitas: bangun-bangun perut mules, langsung mandi ala kadarnya, dan lari-lari ke kamar mama, karena di sanalah saya akan dirias oleh Kak Sofia. Kak Sofia ternyata tiba lebih cepat dari perjanjian, yang dibilang akan datang jam 3.30. Akhirnya jam 3.15 saya mulai disulap oleh Kak Sofia. Mama dan mertua saya pun ternyata sudah berangkat ke Salon Okta di pulomas untuk dirias. Mama memang dari awal tidak mau didandani oleh Kak Sofia karena dia belum pernah mencoba, tapi percayalah setelah melihat hasil riasan saya diapun mengakui kemampuan Kak Sofia.
Setelah dirias dan disanggul selama 1,5 jam Kak Sofia mengatakan harus ganti pasien dulu. Triknya adalah dia harus mendandani orang lain dulu sebelum merias saya lagi. "Supaya tahu di mana yang kurang," katanya. Alhasil saya rehat sejenak sambil mengisi perut dengan teh manis. Setelah mematut diri di kaca, jantung saya baru mulai berdegup cepat. SAYA AKAN MENIKAH!
Make up Kak Sofia untuk hari pernikahan saya berbeda jauh dengan make up saat Martumpol. Kalau orang-orang bilang make up Martumpol terlalu soft, maka kali ini kak Sofia lebih berani untuk "mengelir" muka saya. Riasan mata, blush on, dan warna lipstik yang dipakai lebih bold. Tatanan rambut untuk pemberkatan sesuai dengan permintaan saya, yaitu dengan belahan menyamping untuk menyesuaikan bentuk wajah saya yang memanjang. Bunga mawar di rambut juga sesuai permintaan, yaitu mawar putih. Saya suka sekali dengan hasil make up pada saat pemberkatan.
Setelah Ibadah Pemberkatan selesai pukul 11.00 kami langsung bergegas menuju Gedung Mulia & Raja untuk acara Pesta Unjuk. Saya takut terlambat untuk datang, karena hari itu dan adalah hari Jumat dan jalanan Jakarta di hari Jumat seringkali tidak manusiawi. Untungnya ada seorang bapak PM yang mengiringi mobil pengantin dengan motor besar yang berbunyi tetotetot (voorijder kalo kata orang bule). Hehehe..
Setibanya di gedung, tepatnya pukul 11.30, ternyata Kak Sofia sudah menanti saya di ruang pengantin. Syukurlah, saya tidak harus menunggu untuk di touch up. Saya langsung duduk di depan kaca dandan dan Kak Sofia tidak menunggu lebih lama lagi untuk mendandani saya.
Untuk hair do dan make up saat Pesta Unjuk, saya sudah mengingatkan Kak Sofia sebelumnya bahwa saya ingin poni saya ditarik ke belakang semua karena saya akan menggunakan sortali. Bunga mawar di rambut pun diganti menjadi warna merah, dan ditambahkan dengan sepasang roncean melati, satu panjang sampai dada, satunya pendek sebahu. Saya pun meminta Kak Sofia untuk mengganti warna lipstik saya menjadi warna merah supaya lebih cerah. Awalnya sih saya kurang pede dengan warna merah ini karena takut bibir saya terlalu dominan dibanding seluruh wajah, tapi dengan kelihaian Kak Sofia... Jreng! Entah kenapa bentuk bibir saya jadi bagus dan warnanya pun bagus! Hihihi... Senang dan puas!
Akhirnya jam 12.00 kami pun dipanggil oleh panitia untuk memasukki gedung. Saya berterima kasih banyak sama Kak Sofia karena berkat riasannya, saya makin percaya diri untuk melangkah masuk ke gedung.
Untuk ketahanan make up, Kak Sofia enggak perlu diragukan lagi. Dia udah pakem banget sama pesta batak yang pastinya seharian (sigh...). Jadi riasan saya tetep on sampai malam hari (pesta selesai jam 20.00) bahkan sampai acara manjalo parumaen di hotel (jam 22.00). Paling banter hidung saya saja yang agak mengkilat karena minyak, tapi itu pun sangat dimaklumi karena tipe wajah saya yang berminyak.
To make it short, menurut saya inilah kelebihan Kak Sofia sebagai seorang make up artist:
1. Profesional. Seminggu sebelum hari H, Kak Sofia mengajak saya untuk ketemu dan membahas rencana make up saya untuk hari H. She really wrote all the details on her notebook! Dia datang tepat waktu ke rumah dan ke gedung, bahkan lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Hasil make up pun sesuai dengan permintaan saya.
2. Harga bersaing. Ini sih sebenarnya alasan kuat saya untuk mempercayakan riasan hari H kepada kak Sofia. Dengan harga yang sangat terjangkau, semua pengantin bisa disulap jadi manglingi. Bagi saya pribadi, make up yang bagus tidak harus selangit harganya, dan Kak Sofia proved it!
3. Kepribadiannya menyenangkan! Walaupun suka lama bales whatsapp dan kalau bales sepitik-sepitik, tapi ternyata Kak Sofia sangat ramah dalam kehidupan nyata. Hehehe... Dia mengajak saya ngobrol terus selama dirias untuk mengurangi rasa grogi, dan juga memberi pujian supaya saya percaya diri. Pokoknya keibuan deh. Hehehe...
|
Me with the make up artist...cucok kan? |